Intermezo

HANTU dalam bahasa batak disebut ‘BEGU’, sebutan kepada yang tidak kelihatan, yang tidak dipahami menurut pikiran tapi ditakuti. Mereka diyakini mempunyai wujud (badan) tetapi tidak dapat diraba oleh manusia. Menurut pemahaman orang Batak, begu mempunyai aktivitas layaknya manusia yang hidup misalnya ngumpul di pasar, di kadai tuak, mengadakan rapat, jalan-jalan, dll yang keseluruhannya dilakukan pada malam hari. Siang hari mereka tidur.

Menurut orang Batak hantu dapat digolongkan menjadi dua macam. Pertama, hantu dari orang yang meninggal, dan kedua adalah hantu lain yang berjalan-jalan di bumi ini. Menurut sifatnya hantu dapat dibedakan menjadi dua yakni hantu yang baik dan hantu yang jahat. Hantu-hantu itu diberi nama sebagai berikut:

1. Begu Laos, yakni jenis hantu yang kerjanya meminta-minta sepanjang waktu;

2. Begu Gunung, yakni hantu dari para orang yang pada masa hidupnya berprofesi sebagai tukang besi dan hantu ini bermukim di puncak gunung;

3. Begu Jau, yakni hantu dari orang yang dikenal pada masa hidupnya;

4. Begu Nurnur, yakni hantu dari orang meninggal yang ketika dimakamkan dimana makamnya tidak sempat diukur terlebih dahulu;

5. Begu Sihar-sihar, yakni hantu dari orang yang meninggal tapi tidak mempunyai keturunan;

6. Begu Antuk, yakni hantu yang suka memukul manusia dan korbannya bisa tiba-tiba mati. Jenis hantu ini juga dapat menularkan penyakit;

7. Begu Ganjang, yakni hantu yang berupa (berwujud) bayangan dan dapat membuat manusia mati tiba-tiba.

Tinggalkan komentar